Sabtu, 14 Januari 2023

Kelebiha dan Kekurangan Toyota crown, Mobil Jepang Bangsawan

Kelebihan dan Kekurangan Toyota Crown Robot & Crown Lexus

Kelebihan dan Kekurangan Toyota Crown Robot & Crown Lexus – Toyota Crown merupakan sedan kelas atas ukuran medium yang sangat lekat dengan image prestis dan kemewahan. Crown sendiri telah beredar di Indonesia melalui Crown Lele sebagai generasi kelima dan juga generasi keenamnya, Crown S80.


Pada siklus pergantian generasi selanjutnya, Toyota tidak memasukkan Crown generasi ketujuh karena harganya yang sangat mahal. Sebagai gantinya, Toyota menghadirkan Toyota Cressida / Mark II selama periode ini.


Setelah harga Crown berangsur normal, Toyota langsung memboyong Crown kembali ke tanah air pada tahun 1988 melalui generasi kedelapannya ini yang berkode S130 atau lebih dikenal sebagai Crown robot karena bentuknya mengotak. Ia disediakan dengan tipe Super Saloon dan Royal Saloon. Keduanya dibekali mesin 1G-E 2.000 injeksi SOHC bertenaga 105 HP torsi 157 Nm yang dikirim ke penggerak roda belakang oleh bantuan transmisi manual 5 percepatan dan matic 4 percepatan yang hanya ada pada trim Royal Saloon.


Selanjutnya, Toyota memperkenalkan Crown facelift di tahun 1991 dengan bodi baru yang membulat dan menyerupai Lexus LS XF10 sehingga ia banyak disebut sebagai Crown Lexus. Dilihat sekilas, Crown Robot dan Crown Lexus seakan berbeda generasi karena tak ada jejak desain dari Crown Robot. Tipe-tipe yang dijual masih sama seperti sebelumnya. Di saat yang sama, Crown generasi terbaru berkode S140 sudah dijual secara global namun tidak masuk ke Indonesia.


Pada periode facelift tersebut, Toyota menambah varian mesin berkapasitas lebih besar untuk menemani mesin 2.000 cc di atas, yakni 3.000 cc DOHC 24 katup dengan kode 7M-GE. Mampu menghasilkan tenaga sebesar 190 Hp dan torsi 250 Nm. Cukup mumpuni mengingat bobot bodi mobil ini mencapai 1.6 ton.


Pertengahan tahun 1995, Toyota menggantikan mesin 7M di atas menjadi 2JZ-GE 3.000 yang cukup legendaris. Namun tanpa turbo alias naturally aspirated. Lebih dikenal dengan sebutan Crown 2JZ. Tenaganya jauh lebih besar di kisaran 227 HP dan torsi 284 Nm. Sayangnya, tak ada transmisi manual untuk Crown 2JZ.


Disini, Crown S150 sebagai penerus S140 sebelumnya juga sudah resmi diperkenalkan secara global, namun lagi-lagi tidak dijual disini. Kalaupun ada, ia dijual oleh Importir Umum atau mobil ex-diplomatik yang kerap digunakan oleh kedutaan atau pejabat tertentu pada masanya. Artinya, peredaran Crown S130 di Indonesia melangkahi 2 generasi sesudahnya.


Terakhir, varian Crown 2JZ di atas  menjadi edisi penutup untuk Crown S130 dan dijual hingga tahun 2000 di tanah air yang kemudian dilanjutkan oleh Crown S170. Di segmennya sebagai luxury mid-size sedan, Crown S130 bisa dikatakan sebagai kompetitor sepadan bagi Nissan Cedric, Volvo 850BMW E34, dan Mercy Boxer W124.